SEBERAT
APA UJIANMU
Malam itu tepatnya hari kamis, namun aku lupa tanggalnya. Saat itu aku
sedang menghadiri sebuah kajian salah seorang ustadz dari kota Malang yang
dinilai baik dan menarik cara penyampaiannya. Ustadz Azzar Reza namanya, beliau
juga sering mengisi kajian di masjid kampusku yaitu masjid Al- Mi’roj Poltekkes
Malang. Malam itu ustadz Azzar Reza mebawakan sebuah kisah yang begitu
memilukan sekaligus memberikan kami para jamaah pelajaran, beliau mengatakan
bahwa kisah ini adalah kisah nyata yang dialami seseorang. Seorang lelaki yang kehilangan 4 anggota
keluarganya dalam waktu satu hari. Bukan karena bencana alam atau pembunuhan.
Namun sebuah peristiwa yang terkesan seperti sudah ada skernario didalamnya.
Berawal dari sebuah ruang tamu seorang
lelaki yang sudah kusebutkan diatas. Dia bersama kedua anaknya yang bisa
dibilang masih anak-anak dan umur keduannya tidak jauh beda. Disamping itu
istrinya berada didapur bersama satu bayi kecil dipangkuan sedang memasak air
untuk mandi bayi kecilnya. Lelaki itu kedatangan seorang tamu dan dia
mempersilakannya masuk untuk duduk di ruang tamu itu. Menyembelih hewan ternak
yang dimiliki adalah sebuah kebiasaan didaerah lelaki tersebut ketika
kedatangan seorang tamu. Hingga lelaki itu membawa kedua anaknya kebelakang
rumah untuk menyembelih kambing ternaknya. Ketika dia menyembelih kambing
peliharaannya otomatis kedua anak yang masih kecil itu melihat peristiwa penyembelihan.
Selesainya menyembelih kambing
tersebut lelaki itu kembali menuju ruang tamu tadi untuk menjamu kembali
tamunya. Masalah dimulai dari sini, lelaki itu lupa untuk menyimpan kembali
pisau yang dia gunakan untuk menyembelih kambing tapi hanya meletakkan di
tempat kambing itu tergeletak. Sang anak yang begitu polos setelah melihat kejadian
penyembelihan itu berkata kepada adiknya “ Dek, ayo coba yang kayak ayah tadi
”. Sang adik pun menuruti kemauan sang
kakak, hingga akhirnya sang kakak menyembelih adiknya. Sang kakak pun bingung
dan menjerit ketakutan ketika melihat adiknya meninggal karena disembelih . Dia
pun berlari keluar rumah, tak disangka tepat ketika dia keluar rumah karena
ketakutan dan saat yang bersamaan datanglah seorang pasukan berkuda lewat depan
rumahnya menabrak anak itu hingga meninggal. Ketika itu sang istri sedang memandikan
anak bayinya didalam sebuah bak. Mendengar suara jeritan anak pertamanya tadi,
dia spontan meninggalkan anak bayinya didalam bak hingga tenggelam. Sang istri
berlari untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, dia pun mendapati anak
pertamanya telah meninggal didepan rumah dan kemudian menuju belangkang rumahnya
mendapati anak kedua juga meninggal dengan berlumuran darah. Badan langsung
terasa lemas melihat kondisi itu, dia kembali menuju kamar mandi tempat si bayi
tadi dimandikan. Alhasil dia juga mendapati anak bayinya meninggal dalam
kondisi tenggelam. Sang istri tidak kuat merasakan semua kejadian itu, hingga
penyakit jantungnya pun menyerang dengan berujung pada kematian.
Bayangkan, bagaimana perasaan lelaki
itu sebagai seorang suami dan ayah yang kehilangan ke empat anggota keluarganya
dalam satu hari, sedangkan dia juga tidak pernah menyangka bahwa
kejadian-kejadian tadi bisa menimpa keluarganya. Itulah yang namanya takdir,
jika Allah telah menetapkan tidak ada yang bisa merubahnya dan kita hanya mampu
berdoa. Setiap orang memiliki ujian yang berbeda, kita mungkin sering mengeluh
dengan ujian yang mungkin tidak seberat ujian yang dimiliki lelaki itu.
Ujian memang ada tingkatannya, setiap
kita akan mendapatkan ujian sesuai dengan kadar kemampuan kita masing-masing.
Tak lepas dari lelaki itu, dia menerima ujian seperti itu karena memang hanya
dia yang mampu menerimanya. Yakinlah bahwa ujian itu tidak akan melebihi kemampuan seorang
hamba, dan ingatlah selalu bahwa Allah tak akan pernah meninggalkanmu dalam
setiap usahamu. Semoga yang sedikit ini bisa memberikan manfaat kepada kita
untuk selalu bersyukur atas setiap ujian
yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar