Pernakah
kita menyadari bahwa setiap apa yang melekat pada diri kita adalah titipan.
Titipan yang datangnya dari sang pencipta yaitu Allah subhanallahu wata’ala.
Dia yang memiliki segala sesuatu, tidak ada Tuhan selain dia dan dia berkuasa
atas segala sesuatu. Maka dari itu jagalah setiap titipan yang telah Allah
titipkan dengan tidak menodainya dengan maksiat. Kita tidak boleh menyombongkan
atas apa yang melekat pada diri kita termasuk ke tampanan dan kecantikan.
Sebagian besar dari kita merasa sangat bangga ketika memilki wajah yang tampan
atau pun cantik, padahal sejatinya itu hanya titipan yang Allah percayakan
kepada kita dan sekaligus menjadi ujian di kehidupan dunia yang fana ini.
Banyak dari manusia yang memiliki wajah tampan maupun cantik merasa lebih dari
mereka yang memiliki wajah yang dibilang pas-pasan atau jelek, Padahal Allah
tidak mengukur seseorang baik tidaknya dari wajahnya melainkan mereka yang
paling bertakwa kepada Allah. Seperti firman Allah dibawah ini.
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan
kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang
paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal
(QS Al Hujurat : 13 )
|
Allah
sudah menjelaskan didalam kitab suci Al-quran bahwa kita diciptakan hanya untuk
beribadah kepadanya tanpa alasan yang lain. Oleh karena itu yang paling baik
dimata Allah adalah mereka yang paling bertakwa dan paling baik ibadahnya bukan
mereka yang paling tampan atau cantik wajahnya. Apa gunanya bagi kita yang
memiliki wajah tampan dan cantik tetapi lupa akan beribadah kepada Allah, kita
lalai atas nikmat yang telah Allah berikan. Tidak sedikit dari mereka yang
tampan dan cantik memamerkan ketampanan dan kecantikannya sehingga apa yang
mereka lakukan lebih condong kepada kemaksiatan seperti realita pada saat ini.
Cara berpakaian mereka terutama bagi kaum hawa, mereka berpakaian terbuka
dengan mengumbar aurat tanpa ada malu padahal agama yang mereka anut adalah
islam. Sedangkan islam melarang perempuan untuk menampakkan auratnya karena itu
akan menimbulkan mudharat bagi mereka.
Marilah
kita belajar dari pengalaman nabi Yusuf A.S, seorang nabi yang telah Allah beri
wajah yang tampan namun dia menjadi orang yang bertakwa. Ketika itu siapa yang
tidak tertarik ketika melihat wajah nabi Yusuf, bahkan wanita yang melihatnya
berkata bahwa nabi Yusuf adalah malaikat. Sampai-sampai tangan mereka tidak
terasa telah teriris pisau ketika melihat ketampanan nabi Yusuf. Bahkan ada
istri seorang menteri yang canti dan jelita bernama Zhulaika tertarik dengan
dia, hingga menjebak nabi Yusuf agar bisa berzina dengannya karena begitu
tampannya seorang nabi Yusuf ini. Ini merupakan ujian berat yang dihadapi nabi
Yusuf karena memiliki wajah yang tampan. Namun dengan izin dan pertolongan
Allah, nabi Yusuf berhasil lolos dari ujian tersebut. Nabi Yusuf tidak ingin
bermaksiat kepada Allah, dia bertakwa kepada Allah dan dia memahami bahwa zina
itu adalah perbuatan yang keji. Setelah kejadian tersebut nabi Yusuf di fitnah
bahwa dia akan memperkosa Zhulaika, dia pun akhirnya dipenjara karena tuduhan
tersebut. Setelah mendiami penjara nabi Yusuf berkata seperti yang ada didalam
firman Allah berikut ini
قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُوْنَنِيْ إِلَيْهِۚ
وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّيْ كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُنْ مِّنَ
الْجٰهِلِيْنَ
Yusuf berkata, "Wahai Tuhanku! Penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika aku tidak Engkau hindarkan dari tipu daya mereka niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang yang bodoh."
( QS Yusuf : 33 )
Yusuf berkata, "Wahai Tuhanku! Penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika aku tidak Engkau hindarkan dari tipu daya mereka niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang yang bodoh."
( QS Yusuf : 33 )
Inilah
yang patut kita teladani dari kisah nabi Yusuf, dia tidak ingin melanggar apa
yang telah dilarang oleh Allah. Sedangkan dia diberi kenikmatan berupa
ketampanan yang akhirnya menjadi ujian baginya. Kita sebagai seorang muslim
yang mungkin diberi nikmat ketampanan harus bisa belajar dari pengalaman nabi
Yusuf ini yang telah diabadikan didalam Al-Quran.
Semoga bermanfaat
Hamba Allah yang selalu mengharap petunjuk dan bimbingan serta ampunannya.
Hamba Allah yang selalu mengharap petunjuk dan bimbingan serta ampunannya.
@Ashvihan Imana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar