Rabu, 10 Mei 2017

Ada Apa Dengan Musik



Ada Apa Dengan Musik



                Musik adalah hal yang tidak mungkin lepas dari kehidupan kita. Seakan-akan dimanapun kita berada disitu ada musik. Sebagian besar orang suka bahkan cinta padanya. Apalagi dikalangan para musisi atau mereka yang menggeluti dunia tarik suara. Semua kalangan menikamatinya dari anak-anak hingga orang tua sekalipun. Bahkan dikalangan remaja musik dijadikan obat ketika mereka dilanda galau. Padahal sebenarnya tidak sama sekali, musik menjadikan hati mereka tenang justru akan membuat hati mereka semakin susah dan lemah. Musik hanyalah perkataan yamg sia-sia, tak sedikit dari lirik musik yang mengandung unsur kesyirikan terutama zaman sekarang, hampir semua musik mendewakan cinta. Namun bukan cinta kepada Allah, tetapi cinta kepada lawan jenis yang belum ada ikatan halal didalamnya yang hanya mengedepankan nafsu semata. Pernahkah kita menyadari bahwa musik adalah sebuah hal yang sangat melalaikan dan menjauhkan hati kita dari mengingat Allah. Kita ingin sholat kita khusyu’ tetapi kita masih mendengarkan musik. Kita ingin menghafal Al-Quran tetapi masih mencampurinya dengan musik. Hati tidak akan menampung keduanya secara bersamaan, Al-Quran dan musik tidak akan pernah bersatu didalam hati untuk selama-lamanya layaknya suatu yang haq dengan yang bathil. Mungkin pembaca bisa merasakannya sendiri, ketika kita sibuk dengan musik otomatis kita akan meninggalkan Al-Quran, kita jarang membacanya apalagi mentadaburinya.

            Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam menegaskan didalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, berbunyi.
“ Sungguh akan ada sebagian dari umatku yang menghalal zina, sutera, khamr dan alat-alat musik.”
( HR. Bukhari-Muslim )

          Sekarang ini zina sudah meraja lela dimana-mana, minuman keras sudah menjadi hal yang bersifat umum tak lagi ada malu bagi mereka yang biasa mengkonsumsinya, musik dimana-mana ditambah lagi dengan penyanyi-penyanyi perempuan yang mengumbar aurat. Para pembaca pastinya sudah bisa melihat realita hadits tersebut. Didadalam hadits tersebut musik disejajarkan dengan dosa-dosa besar, itu merupakan sebuah tanda bahwa musik bukanlah masalah yang kecil. Zina, khamr dan musik selalu ada hubungan seperti yang kita lihat sekarang. Didalam club-club malam pasti ada musik disertai khamr dan berakhir dengan perzinahan. Acara-acara musik lainnya tidak jarang yang di selingi dengan minuman keras. Para penyanyi wanita yang membuka aurat sehingga mengundang syahwat yang bisa menjurus kepada perzinahan.
            Marilah kita sebagai seorang muslim yang benar-benar ingin mengamalkan islam berdasarkan sunnah rasulullah, dengan meninggalkan musik kita bisa lebih dekat dengan Allah. Al-Quran akan lebih baik bagi kita. Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan menggantinya dengan suatu hal yang lebih baik. Dari musik kita beralih kepada Al-Quran yang didalamnya adalah perkataan Allah yang maha mulia. Kita ganti musik di handphone kita dengan murotal Al-Quran pasti hati kita akan menjadi lebih tenang ketika mendengarkan kalamullah. Semoga Allah menjadikn kita lebih mencintai Al-Quran ketika kita telah berusaha meninggalkan musik.
Semoga bermanfaat.
@Ashvihan Imana
Hamba Allah yang selalu mengharap petunjuk dan bimbingan serta ampunannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar